WHO: Waspadai Ledakan Jumlah Lansia

Friday, 05 October 2012

Tobing.or.id, Kompas.com - Dunia perlu melakukan persiapan matang untuk menghadapi dampak peningkatan populasi orang lanjut usia, terutama di negara berkembang. Demikian peringatan yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam 10 tahun yang akan datang, jumlah orang yang berusia di atas 60 tahun akan melebihi 10 juta jiwa. Demografi tersebut merupakan tantangan besar untuk sistem kesehatan, pensiun, dan kesejahteraan.

WHO juga mengatakan banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kekerasan dan pengabaian kepada warga senior tersebut. Pertambahan penduduk lanjut usia diperkirakan meningkat paling pesat dibanding kelompok usia lainnya.

Dalam laporan yang bertajuk Ageing in the 21st Century: A Celebration and a Challenge, disebutkan bahwa 1 dari 9 orang di seluruh dunia berusia lebih dari 60 tahun. Populasi lansia diperkirakan membengkak menjadi 200 juta dalam satu dekade mendatang melampaui satu miliar dan mencapai dua miliar di tahun 2050.

Peningkatan proporsi penduduk lansia ini merupakan imbas dari peningkatan ekonomi, pendidikan, sistem kesehatan, sanitasi, dan nutrisi. Namun WHO dan badan amal HelpAge International mengatakan populasi lansia kurang diperhatikan.

"Di banyak negara berkembang yang populasi lansianya besar, pemerintahnya belum punya kebijakan dan praktek yang tepat untuk mendukung populasi lansia atau memiliki persiapan cukup menghadapi tahun 2050," tulis WHO dalam laporannya.

HelpAge mengatakan pemerintah seharusnya menyiapkan skema pensiun untuk memastikan para lansia memiliki independensi ekonom dan mengurangi kemiskinan. Ditegaskan bahwa diperlukan skema baru yang didanai secara layak.

Salah satu negara berkembang yang dinilai memiliki contoh bagus dalam manajemen lansia adalah Bolivia. Seluruh lansia berusia di atas 60 tahun di negara tersebut mendapatkan dana pensiun yang setara dengan 30 dollar Amerika (atau sekitar 2,8 juta rupiah)