Hal-hal Yang Mengejutkan di Pilkada Sumatera Utara

Monday, 19 November 2012

Tobing.or.id, Medan, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara telah menutup pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018 secara resmi pada Jumat (16/11/2012) kemarin. Hingga penutupan pendaftaran, sebanyak lima pasangan calon resmi mendaftar ke KPU Sumut.

Kelima pasangan calon tersebut adalah, Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal Pohan, Effendi Muara Sakti Simbolon-Djumiran Abdi, Gus Irawan Pasaribu-Soekirman dan Amri Tambunan-Rustam Effendy-Nainggolan.

Bila kita ikuti selama proses pencalonan hingga akhirnya para Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur resmi mendaftar ke KPU Sumut, sesungguhnya cukup banyak hal-hal yang mengejutkan.

Gatot Pujo Nugroho, misalnya. Plt Gubernur Sumut ini sebelumnya kerap disebut-sebut bakal maju didampingi Fadly Nurzal Pohan yang juga Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utara. Partai Keadilan Sejahtera yang mengusung Gatot disebut-sebut akan berkoalisi dengan PPP karena PKS tidak bisa mengusung calon sendirian.

Namun yang terjadi pada akhirnya, Gatot maju sebagai Bakal Calon Gubernur didampingi Tengku Erry Nuradi yang saat ini menjabat Bupati Serdang Bedagai yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Sergai. Pasangan ini diusung PKS, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Bintang Reformasi, Partai Kebangkitan Nasional Ulama dan Partai Patriot.

Konsekuensi dari sikap politik Tengku Erry Nuradi yang maju sebagai Calon Wakil Gubernur Sumut mendampingi Gatot Pujo Nugroho, berujung pemecatan. Tengku Erry dipecat dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Sergai, sebab Partai Golkar secara resmi mengusung pasangan Chairuman Harahap sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara.

Lalu bagaimana nasib Fadly Nurzal Pohan? Politisi muda kelahiran Kota Tanjung Balai ini akhirnya maju sebagai Bakal Calon Gubernur mendampingi Chairuman Harahap yang diusung Partai Golkar. Perbedaan usia yang cukup jauh tampaknya tidak menjadi penghalang pasangan ini bersanding sebagai Bakal Cagub dan Wagub Sumut.

Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal Pohan diusung Partai Golkar, PPP, Partai Republikan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Pemuda Indonesia dan Partai Buruh.

Kemudian Gus Irawan Pasaribu. Sedari awal kandidat yang satu ini sudah kerap disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Gubernur diusung sejumlah partai gurem non kursi. Tapi di hari-hari terakhir pendaftaran sempat beredar kabar, adik kandung Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Harahap ini bakal diusung Partai Demokrat.

Namun pada akhirnya, mantan Direktur Utama Bank Sumut empat periode ini maju sebagai Calon Gubernur Sumut didampingi Soekirman Wakil Bupati Sergai yang juga Ketua DPD Partai Amanat Nasional Sergai.

Pasangan ini maju sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur diusung kaolisi 23 partai politik yakni Partai Amanat Nasional, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Perjuangan Indonesia Baru, Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai Barisan Nasional, Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia, Partai Kedaulatan, Partai Matahari Bangsa, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Merdeka, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Buruh, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Karya Perjuangan dan Partai Pemuda Indonesia.

Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat? Partai pemenang Pemilu yang memiliki 27 kursi di DPRD Provinsi Sumut ini akhirnya mengusung Amri Tambunan yang saat ini menjabat Bupati Deli Serdang sebagai Calon Gubernur. Amri Tambunan maju ke gelanggang Pilkada Sumut didampingi Rustam Effendy Nainggolan sebagai Calon Wakil Gubernur.

RE Nainggolan sendiri sebelumnya disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Gubernur diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Damai Sejahtera dan Partai Peduli Rakyat Nasional. Namun hal itu tidak menjadi menjadi kenyataan. RE Nainggolan akhirnya harus legowo maju sebagai Wakil Gubernur mendampingi teman sekelasnya di Akademi Pendidikan Dalam Negeri, Amri Tambunan.

Lalu siapa calon yang diusung PDI Perjuangan? Sedari awal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini sudah ramai dibicarakan bakal mengusung RE Nainggolan sebagai Cagub Sumut. Tapi namanya politik, segala kemungkinan bisa terjadi.

Beberapa hari sebelum penutupan pendaftaran, partai berlogo banteng moncong putih ini memutuskan mengusung kadernya sendiri, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Effendi Muara Sakti Simbolon sebagai Calon Gubernur Sumut. RE Nainggolan pun ditinggalkan. Lalu siapa pendamping Effendi MS Simbolon. Hanya dalam hitungan jam, partai ini menetapkan Djumiran Abdi sebagai Calon Wakil Gubernur.

PDS dan PPRN yang sebelumnya disebut-sebut bakal mengusung RE Nainggolan sebagai Cagub Sumut, akhirnya pindah haluan mendukung Effendi MS Simbolon-Djumiran Abdi. Pada hari terakhir pendaftaran, pasangan Effendi MS Simbolon-Djumiran Abdi akhirnya mendaftar ke KPU Sumut diusung PDI Perjuangan, PPRN dan PDS.

Hingga penutupan pendaftaran, hanya lima pasangan calon yang mendaftar ke KPU Sumut. Namun bila kita tilik ke belakang, sesungguhnya cukup banyak kandidat yang ingin maju sebagai Calon Gubernur Sumut. Keseriusan para kandidat ini dapat dilihat dari banyaknya baliho maupun poster para kandidat tersebut.

Para kandidat yang punya impian menjadi Cagub Sumut Sumut namun akhirnya kandas antara lain mantan Wakil KSAD Letnan Jenderal (Purn) Cornel Simbolon, mantan Pankostrad Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution, Mantan GM Pikitring SUAR Bintatar Hutabarat yang juga ipar kandung Effendi MS Simbolon, Bupati Labuhan Batu Selatan Wildan Aswan Tanjung, Ketua PW Al Wahsliyah Sumatera Utara Hasbullah Hadi dan sejumlah kandidat lainnya. (BS-002)