Monday, 09 April 2007
Tobing.or.id, Sigumpar (SIB) - Ribuan masyarakat “tumpah ruah” di halaman Gereja HKBP
Sigumpar Tobasa mengikutiKebaktian Paskah Raya merayakan Hari Kebangkitan Yesus
Kristus Minggu (8/4). Selain merayakan Paskah, kebaktian tersebut juga merupakan
puncak acara Napak Tilas Perjalanan DR IL Nommensen 2007 yang saat itu ditutup
secara resmi oleh Bupati Tobasa Drs Monang Sitorus MBA.
Ketua DPR RI HR Agung
Laksono dan Fungsionari DPP Partai Golkar H Burhanuddin Napitupulu hadir pada
kebaktian tersebut. Mereka didampingi Gubsu Drs Rudolf M Pardede, anggota DPR RI
Capt Anton Sihombing, tokoh masyarakat Tobasa Sabam Sirait, Bupati Tobasa Drs
Monang Sitorus MBA, Wakil Bupati Tobasa Ir Mindo Siagian MSc, Sekda Pemkab
Tobasa Liberty Pasaribu SH MSi, Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing dan
Wakilnya Drs Marganti Manullang, Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon, Wakadis
Koperasi dan UKM Pempropsu Ir Jonni Pasaribu, tokoh adat, tokoh masyarakat serta
tokoh pemuda di Kabupaten Tobasa. Selain tokoh-tokoh tersebut sejumlah pendeta
juga hadir serta pimpinan gereja, di antaranya Bishop GKPI Ds MSE Simorangkir,
Sekjen GKPI Pdt M Simarmata, Sekjen GKPA Pdt Harahap, para Praeses HKBP Pdt
Welman Tampubolon, Pdt TP Panggabean, Pdt RT Munte, Pdt TM Lumbantoruan, Pdt SM
Hutabarat.
Pada kesempatan itu, Agung Laksono ditabalkan menjadi Marga
Sianipar oleh keluarga besar Sianipar di Sigumpar. Penabalan Ketua DPR RI
menjadi marga Sianipar diiringi dengan Drumband, bukan Gondang Batak. Penabalan
ini bagian dari lanjutan penabalan boru Sianipar kepada putrinya yang pada tahun
2000 dipersunting Komisaris Polisi Bonaparte Silalahi.
Ketua Umum PGI Wilayah
Sumut Pdt WTP Simarmata MA dalam khotbah yang diambil dari Ibrani 13:7
mengatakan, pemimpin yang baik itu apabila bisa menggerakkan dan mampu menjadi
teladan serta dikuti oleh pengikutnya. Pimpinan itu bukan suatu jabatan akan
tetapi tanggungjawab. Oleh karenanya, pimpinan yang baik adalah pimpinan yang
taat berTuhan.
Dikatakannya, kebersamaan akan dapat dicapai, kalau kita hidup
dalam damai. Jika ingin mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan
datang, kita harus hidup di dalam damai. “Mengenang perjalanan Apostel DR IL
Nommensen di Tanah Batak melalui Napak Tilas yang telah berlangsung, kita bisa
mengenang dan melihat perjalanan DR IL Nommensen dalam pengabaran injil di tanah
Batak. Kiranya, Napak Tilas perjalanan IL Nommensen bisa dilaksanakan sekali
setahun,“ ungkap Simarmata yang juga Sekjen HKBP ini.
Orang Batak , kata
Simarmata, dikenal sebagai orang yang dinamis, suka bekerja keras, cerdas dan
bisa sebagai pionir. Daerah Batak khususnya daerah Sigumpar dikenal dalam
pekabaran injil di Indonesia, oleh karenanya, dengan peringatan Napak Tilas
perjalanan IL Nommensen ini harus bisa membawa perubahan hidup ke arah hidup
yang lebih baik. Kiranya pelaksanaan Napak Tilas DR IL Nommensen ini momentum
pembaharuan bagi keteladanan.
Tokoh masyarakat Tobasa Sabam Sirait
mengatakan, Apostel Batak DR IL Nommensen tidak konprontatif dengan budaya
batak. Dia tidak menyerah begitu saja melihat budaya yang tidak sesuai dengan
agama, tetapi dia bisa memadukan agama dengan kebudayaan batak.
Nommensen
juga pernah bertemu dan menjalin percakapan dengan Raja Sisingamangaraja XII.
Ini menunjukkan bahwa Raja Sisingamangaraja XII tidak konprontasi fisik dengan
Nommensen karena memang Nommnesen tidak pernah menjadi alat kolonial atau alat
Belanda dalam bagian penjajahan di Indonesia waktu itu.
“Itulah Nommesen,
berjasa dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Inilah sekarang menjadi
lambang-lambang yang digunakan orang yang ingin berpolitik di negeri ini, tapi
oleh Nommesen kedua bidang ini telah dikerjakan ratusan tahun yang lalu,” ucap
tokoh PDIP ini.
Disebutkannya, untuk membesarkan hubungan Nommensen dengan
pariwisata merupakan langkah yang baik. Indonesia harus bisa belajar dari
Jerusalem secara benar. Karena orang Jahudi dan orang Palestina tidak berkelahi
di Jerusalem karena itu adalah daerah pariwisata. Jika mereka berkelahi di sana,
jutaan orang yang datang ke Jerusalem tidak datang lagi dan mereka tidak akan
mendapatkan makanan secukupnya.
Sementara itu, Gubsu Drs Rudolf M Pardede
mengatakan, Napak Tilas DR IL Nommensen telah menelusuri jejak perjuangan DR IL
Nommmesen menempuh beberapa Kabupaten kota yang merupakan daerah perjuangan
Apostel Batak selama hidupnya. Ini merupakan perjalanan panjang yang melelahkan
yang sudah barang tentu banyak tantangan dan rintangan, namun tantangan dan
rintangan tersebut dapat dilalui dengan penuh kesabaran serta kebersamaan. Ke
depan, kata Gubsu, pengabdian yang ikhlas untuk pembangunan bangsa mutlak
diperlukan. Sebagai generasi muda dan insan-insan pembangunan perlu dibekali
sikap dan berjiwa kepahlawanan seperti Nommensen.
Ketua DPR HR Agung Laksono
mengatakan, perjalanan IL Nommensen yang melakukan penginjilan di tanah Batak
sangat menarik untuk ditelusuri. Jika Nommesen tidak datang ke tanah Batak,
tidak akan ada orang-orang Batak yang maju seperti sekarang ini.
Menurut saya
peran Nommmesen sangat penting. Ajaran agama yang dibawa Pdt IL Nommesen dapat
diterima bahkan berkembang cukup pesat karena konsistensi dan komitmen Nommensen
yang amat luar biasa yang membuatnya dapat terus bekerja mencerahkan orang-orang
Batak,” kata Agung.
Sumbangan paling besar Nommesen untuk masyarakat Batak
adalah membukakan mata hati orang Batak agar peradaban baru yang berdasarkan
kasih sayang, saling menghargai, saling menghormati, saling respek serta
mengedepankan suatu dialong dalam suasana yang damai.
Setiap komunitas yang
terisolasi dari perkembangan peradaban manusia, biasanya akan mengalami
keterbelakangan dan akhirnya akan tertinggal selamanya. Peradaban akan lebih
maju didukung oleh pendidikan.
Ribuan masyarakat dari mulai anak-anak, kaum
muda dan orang tua, Sabtu (7/4) malam memadati kompleks HKBP Sigumpar Tobasa
guna menyaksikan pemutaran operet perjalanan IL Nommesen ke tanah Batak yang
disutradarai oleh Letjen (Purn) DR TB Silalahi SH.
Pemutaran operet Apostel
Batak yang berlangsung secara live pada puncak peringatan CCA di Stadion Teladan
Medan ini, sangat memukau masyarakat Tobasa bersama peserta Napak Tilas dari 10
kabupaten/kota yang turut serta dalam perjalanan Napak Tilas yang diberangkat
dari Tobasa menuju Dolok Sanggul, Pakkat, Barus, Sibolga, Sipirok, Tapanuli
Selatan dan Tarutung. (EMT/C-13/o)