Ketagihan Video Game Bukan Penyakit Mental

Monday, 25 June 2007

Tobing.or.id, CHICAGO, SENIN - Sebagian di antara para pecinta video game ada yang mengalami gejala ketagihan sehingga untuk mandi dan makan pun lupa. Pada pertemuan tahunan Asosiasi Kedokteran Amerika masalah ini menjadi topik perdebatan yang hangat bahkan ada yang mengusulkan untuk memasukkan ke dalam bentuk penyakit mental seperti ketagihan alkohol.

Salah satu komite yang berisi sekelompok psikiater berpengaruh mengajukan proposal kontroversial agar ketagihan terhadap video game dimasukkan sebagai penyakit mental dalam Manual Diagnosis dan Statistik Penyakit-penyakit Mental Amerika. Manual ini merupakan panduan resmi Asosiasi Psikiatri Amerika untuk mendiagnosis penyakit mental.

Namun, pada dokter yang hadir dalam pertemuan tersebut menolak proposal tersebut, Minggu (24/6). Mereka menyatakan, masih perlu penelitian lebih lanjut sebelum menilai apakah keinginan yang berlebihan terhadap permainan video game termasuk penyakit mental. Sejauh ini baru diketahui bahwa sekitar 10 persen para pecinta video game mengalami gejala seperti ketagihan.

"Saat ini tidak bisa dikatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penyakit psikologi yang kompleks seperti halnya ketagihan alkohol atau masalah lainnya penyimpangan lainnya," ujar Dr. Stuart Gitlow dari Masyarakat Ketagihan Obat Amerika dan Sekolah Kedokteran Sinai di New York, AS. Karena itulah, ia menegaskan bahwa sebutan ketagihan belum tepat diberikan kepada mereka.

Meski ditolak, anggota komite yang mengajukan usulan tersebut merekomendasikan agar hal tersebut dipertimbangkan matang-matang pada revisi manual berikutnya yang akan dilakukan 5 tahun lagi. Jika terbukti secara ilmiah, para psikiater yakin masalah tersebut akan dimasukkan ke dalam manual mulai tahun 2012.

"Mengatasi masalah ini tidak berbeda dengan mengatasi masalah pasien yang ketagihan alkohol. Penolakan yang sama, rasionalisasi yang sama, dan kesulitan bangkit yang sama," kata Dr. Thomas Allen dari Pusat Kedokteran Osler di Towson, Maryland, AS. Disebut ketagihan atau tidak, kenyataannya menghabiskan waktu berlebihan untuk bermain video game mengabaikan masalah lain yang lebih penting.
Bermain video game sekali-sekali memang tidak berbahaya bahkan menurut beberapa hasil penelitian dapat membantu meringankan masalah autis. Namun, pada kasus ekstrim, bermain video game membuat seseorang lupa segalanya termasuk mandi bahkan makan.

"Video game tidak hanya dapat menyebabkan penurunan akademik, tapi juga menyebabkan degradasi sosial," kata Dr. Louis Kraus dari Akademi Psikiatri Anak dan Dewasa Amerika dan psikiater di Pusat kedokteran Universitas Rush. Ia menyatakan, semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak untuk bermain video game, semakain sedikit waktu bersosialisasi, semakain sedikit waktu bercengkerama bersaam keluarga, semakin sedikit waktu berolahraga.