Gelombang PHK di Amerika

Friday, 24 October 2008

Tobing.or.id, Demo Pegawai Otomotif AS (Reuters) Washington - Krisis finansial di Amerika membuat banyak orang harus kehilangan pekerjaan. Gelombang PHK besar-besaran terjadi menyusul kinerja perusahaan yang terpuruk akibat krisis.

Perekonomian AS memang menghadapi kesulitan. Industri-industri menghadapi tantangan yang tidak ringan. Industri perhotelan harus siap menghadapi turunnya tingkat hunian, sementara perusahaan-perusahaan investasi harus menghadapi redemption besar-besaran dari para kliennya.

Sejumlah perusahaan telah mengumumkan rencana PHK-nya menyusul efisiensi ditengah situasi yang serba sulit. Sebagian melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai biaya, dan sebagian lain memangkas dividen dan gaji.

Data pemerintah AS yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang di PHK bertambah 15.000 menjadi 478.000 untuk pekan yang berakhir pada 18 oktober.

"Saya memperkirakan bahwa apa yang sesungguhnya kita lihat adalah sebuah pergerakan yang sudah dikhawatirkan oleh pemerintah," ujar John Challenger, chief executive officer, perusahaan penempatan tenaga kerja, Challenger, Gray & Christmas seperti dilansir dari Reuters, Jumat (24/10/2008).

"Bagaimana krisis kredit bergerak dari Wall Street ke Main Street? Sekarang kita mungkin akan melihatnya. Perusahaan-perusahaan ini memerlukan kredit agar roda bisnisnya tetap berjalan," tambahnya.

Gelombang PHK, redupnya industri otomotif serta kondisi pasar saham yang belum pulih membuat kekhawatiran akan resesi semakin memuncak.

Mantan Gubernur Bank Sentral AS Alan Greenspan mengaku dirinya sangat kaget karena pasar kredit AS sudah hancur. Ia juga memperkirakan akan ada ledakan pengangguran ke depannya.

Berikut gelombang PHK yang sudah diumumkan sejumlah perusahaan di AS, seperti dikutip dari Reuters.

Chrysler LLC mengumumkan akan mengurangi 1.825 karyawan, setelah mengalami kerugian hingga US$ 1 miliar pada semester I-2008.
Goldman Sachs Group Inc mengumumkan akan mengurangi 10% karyawannya atau sekitar 3.300 setelah sebelumnya merumahkan ratusan karyawan pendukung dan bankir juniornya pada Juni.

Manager keuangan, Janus Capital Inc mengumumkan akan mengurangi 9% karyawan. Sehari sebelumnya, rival Janus, Challenger, Gray & Christmas juga mengumumkan PHK yang mengejutkan.
Xerox Corp mengumumkan PHK 5% karyawan atau sekitar 3.000, sehubungan dengan kondisi bisnis yang sulit.

Perusahaan peralatan tambang, Terex Corp mengumumkan akan memangkas ratusan karyawannya dan menunda program buy back.
Starwood Hotels & Resort Worldwide Inc juga mengumumkan PHK, meski angkanya tidak disebut secara spesifik.

United Parcel Service Inc akan melakukan PHK pada tahun 2009 karena konsumen di AS mulai mengurangi belanja hadiahnya.
Vendor sistem komputer Agilysys Inc mengurangi 3 posisi manajemen senior dan mengkonsolidasi kantor pusat di Ohio.
Merck & Co Inc mengumumkan mengurangi 12% karyawan, dengan alasan perlu melakukan penyesuaian model bisnis agar bisa bertahan.

Fidelity National Financial Inc mengumumkan 1.000 PHK, menutup sebagian kantor, mengurangi 10% gaji dan memangkas 50% dividen.
Perusahaan bioteknologi Maxygen Inc akan mengurangi 30% karyawan dan sedang mencari strategi bertahan ditengah situasi krisis.
Popular Inc, induk dari Banco Popular akan memangkas 600 karyawan (qom/ir)